## assalamualaikum wr wb Bismillah. Blog Kapilata Gara Zakat dan wakaf ##
Tampilkan postingan dengan label Penyuluh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyuluh. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Januari 2023

 

1. masuk ke website https://simpeg.kemenag.go.id/ Klik

2. Pilih cek data pegawaian https://simpeg.kemenag.go.id/laporan/profile_pns.aspx 

3. Masukkan NIP ASN untuk mengetahui profile pegawai yang bersangkutan Klik


 



Selasa, 22 November 2022


BAB : " Perihal Menjenguk Orang Sakit, Mengiringi Jenazah, Menshalatinya, Menghadiri Pemakamannya dan Berdiam Sementara Di Sisi Kuburnya Sesudah Dikuburkan "


ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

[ كتاب عيَادة المريض وَتشييع المَيّت والصّلاة عليه وَحضور دَفنهِ وَالمكث عِنْدَ قبرهِ بَعدَ دَفنه ]

《《 باب عيادة المريض 》》

١ - عن البَرَاءِ بن عازِبٍ رضي الله عنهما، قَالَ: أمَرَنَا رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - بعِيَادَةِ الْمَريضِ، وَاتِّبَاعِ الجَنَازَةِ، وَتَشْمِيتِ العَاطِسِ، وَإبْرَارِ الْمُقْسِمِ، وَنَصْرِ المَظْلُومِ، وَإجَابَةِ الدَّاعِي، وَإفْشَاءِ السَّلاَمِ. متفقٌ عَلَيْهِ.


٢ - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ». متفقٌ عَلَيْهِ.


٣ - وعنه، قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ اللهَ - عز وجل - يَقُولُ يَومَ القِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدنِي! قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ العَالَمِينَ؟! قَالَ: أمَا عَلِمْتَ أنَّ عَبْدِي فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ! أمَا عَلِمْتَ أنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَني عِنْدَهُ! يَا ابْنَ آدَمَ، اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمنِي! قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أطْعِمُكَ وَأنْتَ رَبُّ العَالَمِينَ؟! قَالَ: أمَا عَلِمْتَ أنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ! أمَا عَلِمْتَ أنَّكَ لَوْ أطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي! يَا ابْنَ آدَمَ، اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي! قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أسْقِيكَ وَأنْتَ رَبُّ العَالَمينَ؟! قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ! أمَا عَلِمْتَ أنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي!». رواه مسلم.


٤- وعن أَبي موسى - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «عُودُوا المَريضَ، وَأطْعِمُوا الجَائِعَ، وَفُكُّوا العَانِي». رواه البخاري. «العاَنِي»: الأسيرُ.


٥ - وعن ثوبان - رضي الله عنه - عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إنَّ المُسْلِمَ إِذَا عَادَ أخَاهُ المُسْلِمَ، لَمْ يَزَلْ في خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ» قِيلَ: يَا رَسولَ الله، وَمَا خُرْفَةُ الجَنَّةِ؟ قَالَ: «جَنَاهَا». رواه مسلم.


٦ - وعن عليّ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: «مَا مِنْ مُسْلِم يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ ألْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ في الْجَنَّةِ». رواه الترمذي ، وقال: «حديث حسن». «الخَريفُ»: الثَّمرُ الْمَخْرُوفُ، أيْ: الْمُجْتَنَى.


٧ - وعن أنسٍ - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - فَمَرِضَ، فَأتَاهُ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - يَعُودُهُ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأسِهِ، فَقَالَ لَهُ: «أسْلِمْ» فَنَظَرَ إِلَى أبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ؟ فَقَالَ: أَطِعْ أَبَا القَاسِمِ، فَأسْلَمَ، فَخَرَجَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ يَقُولُ: «الحَمْدُ للهِ الَّذِي أنْقَذَهُ منَ النَّارِ». رواه البخاري.

Syarah :

Dalam Bab ini menjelaskan Perihal Menjenguk Orang Sakit, Mengiringi Jenazah, Menshalatinya, Menghadiri Pemakamannya dan Berdiam Sementara Di Sisi Kuburnya Sesudah Dikuburkan

Adapun terkait hadits²nya antara lain :

1. Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. memerintahkan kepada kita supaya menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah -yang akan dibawa ke kubur-, mentasymitkan orang bersin -yakni mendoakan supaya ia memperoleh kerahmatan Allah dengan mengucapkan: Yarhamukallah-, jikalau orang yang bersin itu mengucapkan: Alhamdulillah, melaksanakan sumpah, menolong orang yang dianiaya, mengabulkan undangan orang yang mengundang dan menyebarkan salam." (Muttafaq 'alaih).

2. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya itu ada lima perkara yaitu menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah-jenazah -yang akan dimakamkan-, mengabulkan undangan dan mentasymitkan orang yang bersin." (Muttafaq 'alaih).

3. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azzawajalla itu akan berfirman nanti pada hari kiamat: "Hai anak Adam -yakni manusia-, Aku sakit, tetapi engkau tidak suka menjengukKu." Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat menjengukMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Adakah engkau tidak mengetahui bahwa seorang hambaKu, si Fulan itu sakit, tetapi engkau tidak suka menjenguknya. Tidakkah engkau mengetahui, bahwasanya apabila engkau menjenguknya, tentulah engkau akan mendapatkan Aku di sisinya? Hai anak Adam, Aku meminta makanan padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan makanan itu padaKu. Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat memberikan makanan padaMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Tidakkah engkau mengetahui bahwa seorang hambaKu, si Fulan itu meminta makanan padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan makanan itu padanya. Adakah engkau tidak mengetahui, bahwasanya apabila engkau memberikan makanan padanya, tentulah engkau akan mendapatkan yang sedemikian itu di sisiKu. Hai anak Adam, Aku meminta minuman padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan minuman itu padaKu." Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat memberikan minuman padaMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Ada seorang hambaKu, si Fulan itu meminta minuman padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan minuman itu padanya. Andaikata saja engkau suka memberikan minuman padanya, tentulah engkau akan mendapatkan yang sedemikian itu di sisiKu." (Riwayat Muslim).

4. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tengoklah orang sakit, berikanlah makanan pada orang yang lapar dan merdekakanlah tawanan." (Riwayat Bukhari) At'aanii ialah orang yang tertawan.

5. Dari Tsauban r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya orang Islam itu apabila menjenguk saudaranya sesama Muslimnya -yang sakit-, maka tidak henti-hentinya ia berada di dalam tempat penuaian syurga sehingga ia kembali." Beliau s.a.w. ditanya: "Ya Rasulullah, apakah khurfah atau penuaian syurga itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu tempat di syurga yang -buah-buahannya- tinggal dipetik saja." (Riwayat Muslim).

6. Dari Ali r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang Muslimpun yang menjenguk saudaranya Muslim -yang sakit- di waktu pagi, melainkan ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakan padanya supaya memperoleh kerahmatan Tuhan sampai orang itu berada di waktu petang dan jikalau ia menjenguknya itu di waktu petang, maka ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakan padanya supaya ia memperoleh kerahmatan Tuhan sampai orang itu berada di waktu pagi. Juga orang tersebut akan memperoleh tempat buah-buahan yang sudah waktunya dituai di dalam syurga." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Alkharif artinya ialah buah-buahan yang sudah waktunya dituai atau dipetik.

7. Dari Anas r,a., katanya: "Ada seorang anak Yahudi yang menjadi pelayan Nabi s.a.w, lalu ia sakit. Ia didatangi oleh Nabi s.a.w. untuk menjenguknya. Beliau s.a.w. lalu duduk di dekat kepalanya, lalu bersabda padanya: "Masuklah agama Islam!" Anak itu lalu melihat kepada ayahnya yang ketika itu sudah ada di sisinya -seolah-olah anak tadi meminta pertimbangan pada ayahnya-. Ayahnya berkata: "Taatilah kehendak Abul Qasim" -yaitu Nabi s.a.w-. Anak itu lalu menyatakan masuk Islam, setelah itu Nabi s.a.w. keluar dan beliau bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari siksa api neraka." (Riwayat Imam Bukhari).

Riyadhus Sholihin [ رِيَاضُ الصَّالِحِيْن ]



Senin, 21 November 2022


Sifat Takut khauf dan Harap roja'

عن انس بن مالك رضي الله عنه قال :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ


Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata :

Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya.”Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.”

Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan. Juga Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’id Az-Zuhd (halaman 34-35), juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam At-Targhib (4/141) dan lihat juga dalam Al-Misykah-nya (1612).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1– Imam Ibnu Hajar

 al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan ar-raja’ (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghgapuskan (mengampuni) dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap agar Allah menerimanya.

2- Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada hari kiamat) tanpa ada rasa penyesalan(takut ) dan (kesadaran untuk) meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa melakukan taubat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu (oleh setan)”

3- Maka roja' dan khauf harus selalu ada pada  seseorang maka akan sampai  cinta, ridho dan  surga Allah, insya Alloh. 

Tema hadist yang berkaitan dengan Al - Qur'an :

1– Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang paling mulia di sisi-Nya yaitu khouf dan roja', para Nabi dan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga Allah Ta’ala memuji mereka dalam firman-Nya,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan (perasaan) harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu‘” (QS al-Anbiyaa’:90).

2- Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman.

Maka orang yang  merasa  aman dari  siksa Allah  termasuk  orang yang  rugi. 

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

Patutkah mereka (bersukaria) sehingga mereka merasa aman akan rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah? Kerana sebenarnya tidak ada yang merasa aman dari rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah itu melainkan orang-orang yang rugi.

[Surat Al-A'raf 99]

3- Orang yang  terlalu berat  khouf(takut) tanpa ada roja' maka bisa putus asa. Dan putus asa  sifat orang  kafir 


وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ


Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir".

[Surat Yusuf 87],

Minggu, 20 November 2022

 Berzikir (istighfar)


عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”


Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Tidak diragukan lagi bahwa istighfar merupakan sebab terhapusnya dosa. Jika dosa telah terhapus maka akan memberikan dampak yang bermacam-macam.


2- Terkadang seorang yang terampuni dosanya ia akan mendapat rizki dan kebahagiaan dari setiap kesusahan dan kesedihan hidupnya.

3- Beristighfar dalam setiap nafasmu, maka Allah akan memberikan pertolongan yang tidak pernah engkau duga bahwa engkau akan mendapatkannya disaat–saat sulitmu.

4- Kadang kita nggak perlu banyak mikir tapi banyak zikir yaitu diantaranya adalah istghfar, ulama berkata,


لا تفكر كثيرا ,بل استغفر كثيرا فالله يفتح بالإستغفار أبوابا لا تفتح بالتفكير “


“Jangan terlalu banyak berpikir, tetapi banyaklah istighfar, karena Allah membuka pintu pintu yang tertutup dimana ia tidak bisa dibuka kecuali dengan istighfar.”


5- Sering kali ketika kita menghadapi masalah. Kita terlalu besar mengharap akan pikiran dan kemampuan kita untuk memecahkannya kemudian kita tidak melibatkan Allah di dalamnya, padahal bagi Allah sebesar apapun masalah untuk menyelesaikan cukup ia mengatakan “Kun fayakun.“ Jangan katakan engkau memiliki masalah besar tetapi katakanlah bahwa engkau memiliki Allah yang maha besar untuk menghadapi masalah-masalahmu.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


1- Apabila kamu bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya serta taat kepada-Nya, maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian dan menyirami kalian dengan keberkahan dari langit dan menumbuhkan bagi kalian keberkahan bumi sehingga bumi menjadi subur menumbuhkan tanamannya, dan bagi kalian air susu ternak kalian dan memberimu banyak harta dan anak-anak dan menjadikan bagi kalian kebun-kebun yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan di tengah-tengah (celah-celah)nya dibelahkan bagi kalian sungai-sungai yang mengalir.


فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً 


“Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12 )


2- Perintah untuk banyak istighfar

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ


”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.”(QS. Hud:3)


3- Dan firman Allah ta’ala tentang kisah Hud,


وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ


Dan (Hud berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).

Sabtu, 19 November 2022


Larangan Mengejek Saudara yang Sedekahnya Hanya Sedikit


عن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري البدري رضي الله عنه قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ آيةُ الصَّدَقَةِ كُنَّا نُحَامِلُ عَلَى ظُهُورِنَا، فَجَاءَ رَجُلٌ فَتَصَدَّقَ بِشَيءٍ كَثيرٍ، فقالوا: مُراءٍ، وَجَاءَ رَجُلٌ آخَرُ فَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ، فقالُوا: إنَّ اللهَ لَغَنيٌّ عَنْ صَاعِ هَذَا! فَنَزَلَتْ: {الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لا يَجِدُونَ إِلا جُهْدَهُمْ} [التوبة: 79]. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 


Dari Abu Mas'ud yaitu 'Uqbah bin 'Amr al-Anshari al-Badri r.a.,katanya: "Ketika ayat sedekah turun, maka kita semua mengangkat sesuatu di atas punggung-punggung kita untuk memperolehi upah dari hasil mengangkatnya itu untuk disedekahkan. Kemudian datanglah seseorang lalu bersedekah dengan sesuatu yang banyak benar jumlahnya. Orang-orang sama berkata: "Orang itu adalah sengaja pamer saja memperlihatkan amalannya kepada sesama manusia dan tidak karena Allah Ta'ala melakukannya. Ada pula orang lain yang datang kemudian bersedekah dengan barang sesha' dari kurma. Orang-orang sama berkata: "Sebenarnya Allah pastilah tidak memerlukan makanan sesha'nya orang ini." Selanjutnya turun pulalah ayat yang artinya: "Orang-orang yang mencela kaum mu'minin yang memberikan sedekah dengan sukarela dan pula mencela orang-orang yang tidak mendapatkan melainkan menurut kadar kekuatan dirinya," (at-Taubah: 79) (Muttafaq 'alaih)


Pelajaran yang terdapat dalam hadits:


1- Sedekah menjadi amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Selain bernilai pahala, perbuatan yang satu ini juga dapat menjadi media untuk membantu sesama. Dalam bersedekah tidak pernah ditetapkan jumlah dan bentuknya kecuali sedekah wajib seperti zakat.


2- Kita dianjurkan bersedekah sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan tanpa unsur paksaan.


3- Dimata manusia banyak sedikitnya suatu sedekah menjadi hal yang diperhatikan. Banyak di antara mereka yang mengejek orang lain karena bersedekah lebih sedikit darinya. Hal yang demikian ini sering dijumpai dalam lingkungan tempat tinggal seperti adanya ejekan saudara. Tidak hanya dapat melukai perasaan orang yang diejek, ternyata juga ada hukumnya di dalam ajaran Islam.


4- Di dalam ajaran Islam, kaum muslimin dilarang untuk mencela atau mengejek saudaranya yang hanya bersedekah sedikit. Karena pada dasarnya, sedekah itu harus dilakukan secara ikhlas dan sesuai rezeki yang dimiliki. Tidak ada halangan bagi seseorang untuk bersedekah meskipun dengan sesuatu yang sangat sederhana. Selama benda yang ingin kita sedekahkan itu masih layak dan patut.


5- Tidak seharusnya kita menjadikan sedikitnya sedekah saudara sebagai bahan pembicaraan untuk mengejeknya. Jangan menghina seseorang yang sudah berbaik sekalipun perbuatan yang mereka lakukan sangat sederhana.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Apa yang disebutkan oleh ayat ini pun merupakan sebagian dari sifat orang-orang munafik. Tidak ada seorang pun yang luput dari celaan dan cemoohan mereka dalam semua keadaan, hingga orang-orang yang taat bersedakah pun tidak luput dari cercaan mereka.


الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ 


(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekah­kan) selain sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.[ At-Taubah :79]


2- Mengejek orang lain yang sudah berbuat kebaikan juga akan dibalas oleh Allah SWT dengan azab untuk mereka.


وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

"Sesungguhnya telah pernah beberapa Rasul diejekan sebelum engkau. Maka turunlah balasan (azab) menimpa orang-orang yang mengejekan itu apa yang diejekannya." Al-An'am [6]: 10.

Rabu, 16 November 2022

 

Silahkan yang mau tanya isi kolom komentar di bawah ini, yang sopan ya

Rabu, 26 Agustus 2020

Hari Rabu besok Insya Allah tgl.19 Agustus Akhir Tahun 1441H
Habis ashar baca Doa Akhir Tahun. Habis maghrib baca Doa Awal Tahun lalu baca Yasin 3x.

Besoknya Pas Awal Tahun tgl. 1Muharom
Baca Ayat Kursi 360x (total hari setahun)
Disertai Bismillah setiap bacanya.
Fadilahnya:  اِنْ شَآ ءَ اللّهُ
Akan dijaga dari segala kejahatan dan sihir sepanjang tahunTgl.9 Muharom: Puasa Tasuha, Tgl.10 Muharom: Puasa Asyura

Fadilahnya menghapus dosa setahun

Kenapa Nabi menyarankan puasa 2 hari...??!
Karena tidak mau disamakan dengan orang. Yahudi...
Ternyata orang Yahudi tgl.10 Muharom puasa juga untuk menghormati Nabi Musa.

Buat para suami resep dari Nabi muhammad agar lancar rizkinya 🤲:

Yg dilalukan di tgl.10 Muharom, selain puasa:
Ada hadis Shohih
yg berbunyi :
" Siapa yg meluaskan nafkah pada keluarganya pada hari Asyuro maka اَللّهُ  akan meluaskan rizkinya sepanjang tahun"

dari hadis itu intinya disuruh nambah uang belanja istrinya😁 اِنْ شَآ ءَ اللّهُ
😀😀😀

Sepanjang tahin rizkinya luas...aamiin اِنْ شَآ ءَ اللّهُ
🤲🤲🤲

Menurut hadis yg Dhoif
(Walaupun hadis dhoif jika menyarankan kebaikan maka lakukan)

Tgl.10 Muharom:
Sedekah pd Anak Yatim dan Duafa
jenguk orang sakit
kunjungi GURU & ORTU

Menulis 113 Bismillah di Awal Muharam  Imam Muhammad Haqqiy an-Naziliy rahimahullah mencatatkan dalam kitabnya Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar halaman 92:

Siapa saja yang menulis:  

بسم الله الرحمن الرحيم

Sebanyak 113 kali pada tanggal 1 Muharram di kertas, maka dirinya dan keluarganya akan diberikan perlindungan dari segala musibah dan keburukan selama seumur hidup.

ADAPUN CARANYA :  

▪Hendaknya menulis kalimah
Bismillahir Rahmanir Rahim (tulisan arab) pada tanggal 1 Muharram
▪Dilakukan dalam keadaan berwudhu,  
▪Menghadap qiblat,  
▪Menutup aurat dan tidak berbicara  
▪Niat lidaf'ul bala (tolak bala), Tahshin (benteng) dan jalbul manafi' (memperoleh manfaat) semata-mata bertabarruk dengan ayat al-Qur'an Bismillahir Rahmanir Rahim dan salah satu bulan yang dimuliakan yaitu bulan Muharram.

 Syekh Muhyiddin Zadah dalam kitab Hasyiyah Tafsir al-Baidhawiy juz 1 halaman: 45 mengutip riwayat dari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahimahullah yang menyatakan:

 طولوا الباء وأظهروا السين ودوروا الميم تعظيما لكتاب الله


Menulis 113 Bismillah di Awal Muharram

Imam Muhammad Haqqiy an-Naziliy rahimahullah mencatatkan dalam kitabnya Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar halaman 92:

Siapa saja yang menulis:

بسم الله الرحمن الرحيم


Sebanyak 113 kali pada tanggal 1 Muharram di kertas, maka dirinya dan keluarganya akan diberikan perlindungan dari segala musibah dan keburukan selama seumur hidup.

ADAPUN CARANYA :

▪Hendaknya menulis kalimah Bismillahir Rahmanir Rahim (tulisan arab) pada tanggal 1 Muharram
▪Dilakukan dalam keadaan berwudhu,
▪Menghadap qiblat,
▪Menutup aurat dan tidak berbicara
▪Niat lidaf'ul bala (tolak bala), Tahshin (benteng) dan jalbul manafi' (memperoleh manfaat) semata-mata bertabarruk dengan ayat al-Qur'an Bismillahir Rahmanir Rahim dan salah satu bulan yang dimuliakan yaitu bulan Muharram.

Syekh Muhyiddin Zadah dalam kitab Hasyiyah Tafsir al-Baidhawiy juz 1 halaman: 45 mengutip riwayat dari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahimahullah yang menyatakan:

طولوا الباء وأظهروا السين ودوروا الميم تعظيما لكتاب الله


Panjangkan huruf Ba dan  (perjelas) huruf Sin dengan giginya dan bulatkan huruf Mim dengan lubang ketika menulis بسم الله sebagai bentuk penghormatan kepada al-Qur'an.

Boleh dimulakan waktu penulisannya sejak adzan maghrib ketika sudah muncul hilal (bulan muda) hari pertama pergantian tahun tanggal 1 bulan Muharram dan berakhir ketika adzan besok malamnya.

Setelah menulis 113 bismillahir rahmanir rahim dianjurkan untuk membaca doa sesuai hajat yang diinginkan kemudian tulisan 113 bismillah tadi disimpan di dalam tempat yang layak .

Kenapa sebanyak 113 ada rahsia apa pada bilangan 113?

Jawapannya:
Sebab jumlah surat dalam al-Qur'an ada 114 surah dan surah-surah tersebut semuanya diawali dengan bismillahir rahmanir rahim kecuali satu surat saja yakni surat at-Taubah. Jadi yang diawali dengan bismillah hanya 113 surah.

Doa setelah menulis 113 Basmalah antara lain:

اللهمّ انّى اسألك بفضل بسم الله الرحمن الرحيم وبحقّ بسم الله الرحمن الرحيم وبهيبة بسم الله الرحمن الرحيم وبمنزلة بسم الله الرحمن الرحيم ارفع قدري ويسّرلى امري واشرح صدري يامن هو كهيــعص حمعسـق المّ المّص المر حـم الله لااله الاهو الحيّ القيّوم بسرّ الهيبة والقدرة وبسرّ الجبروت والعظمة اجعلنى من عبادك المتّقين واهل طاعتك المحـبّين وارزقنى علمانافعا ياربّ العالمين وصلّى الله على سيّدنامحمّد وعلى آله وصحبه وسلّم


Diambil dari kitab Ittihaful Amajid Binafaisil Fawaid karya Abu Mun'yah as-Syakunjiy.

Semoga bermanfaat. Silakan share.
==============================
source wan fadhil wa

Wallahua'lam...

Senin, 02 Maret 2020


Grobogan – Penyuluh agama islam Non PNS ikut memeriahkan suksesnya pemilu Kab. Grobogan tahun 2020 dalam pemilihan Bupati dan wakil bupati pada tangal 23 September 2020 mendatang.
KPU Grobogan telah melaksanakan acara pelantikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam pemilihan Pilihan kepala Daerah Kab. Grobogan tahun 2020 yang sudah dilaksanakan di Hotel Grand Master Purwodadi, Sabtu (29/2/2020).
Acara pelantikan dihadiri langsung oleh Bupati sri sumarni dan perwakilan FKPD serta pejabat terkait, hadir pula dari Kementerian agama Kab. Grobogan, pengambilan sumpah janjin PPK di pinpin langsung oleh Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo.

Jumat, 04 April 2014

Template Blogger yang Stylish & Minimalis

Selamat pagi sahabat Blogger semua, bagaimana kabar anda hari ini? semoga baik-baik semua dan selalu dilimpahkan rahmat yang banyak oleh Tuhan YME, Aamiin. Pada pagi hari yang cerah ini, seperti biasanya, saya bangun tepat pukul 7 WIB, lalu saya bergegas membuka laptop untuk mengelarkan pekerjaan-pekerjaan dunia nyata (karena kebetulan saya sedang libur), dan tak lupa juga saya ingin membuatkan template bertema minimalis yang mana adalah hasil dari modifikasi template Johny See Book Sekali karya Maskolis.

Pada template ini saya mengusung tema warna oranye, karena 'terkesan' lebih ceria dan lebih elegan, hehe. Berbeda dengan template yang sudah saya buat sebelumnya (farhan simple), template Farhan Side kali ini lebih membawa perubahan ke arah minimalis dan sederhana, seperti halnya tulisan, saya banyak memakai font seperti Open Sans dan Century Gothic, agar aroma minimalisnya lebih menggelegar (lebaaay), hehe.

Dibagian penutup/closing postingan, saya merombak widget-widget lama dengan widget yang saya terapkan di blog ini, dan tak lupa juga untuk memberikan efek shadow seperti tutup kardus pada bagian bawa widget related post, agar terlihat lebih elegan. Lain halnya dibagian footer, saya tidak terlalu merombaknya, karena saya fikir modelnya sudah bagus dan matching dengan oranye, pasalnya warna hitam adalah warna 'netral' yang cocok untuk di mixing dengan warna apa saja.

Selain itu, saya juga merombak tampilan widget di sidebar agar lebih terlihat minimalis dan elegan, yakni dengan memberikan sedikit border berwarna oranye dibawah judul masing-masing widget, dan menghilangkan latar belakang widget yang tadinya berwarna keabu-abuan menjadi putih. Jika anda berminat untuk menggunakan template ini, langsung sajaaa.... Sundul Gaaan...!

Minggu, 30 Maret 2014

ISLAM DAN KASIH SAYANG
Oleh : Shohib Al Halim
Tanggal 14 Pebruari orang sering menyebut hari kasih sayang atau  ‘Valentine Day’. Hiruk pikuk persiapannya sangat ramai dan beragam, sesuai dengan ‘strata’ masing-masing. Dunia bisnispun  tidak ketinggalan, penawaran barang dan jasa diberbagai Hotel dan pusat perbelanjaan ramai-ramai  menawarkan paket-paket sepesial tentunya dengan harga sepesial pula. Tidak hanya negara barat, negara yang mayoritas penduduknya muslim juga tidak ketinggalan seperti Indonesia.
Anak-anak muda dan remaja adalah komunitaas yang paling menunggu moment ‘penting’ ini karena kasih sayang bagi mereka paling afdhol dilakukan untuk mengekpresikan cinta kasihsayang pada pasanganya, walaupun  faktanyamereka banyak menerapkan kasih sayang pada tataran  sempit,  pernyataan cintanya hanya disimbulkan dengan senilai coklat, permen atau pun barang lain,  dan yang lebih konyol lagi pasangan remaja ini melakukan hal-hal yang seharusnya belum waktunya dilakukan oleh mereka justeru di moment ini dilakukan seperti: pelukan, ciuman bahkan lebih dari itu untuk  memeringati Valentine, kilahnya.  Kalau ditilik dari sejarah Valentine Day memang ada beberapa sumber saling berbeda  namun ada persamaan setting dan pelakunya, yaitu Romawi dan seorang Santo katholik bernama Valentino.
Kasih sayang secara universal
Dalam islam  kasih sayang merupakan ‘misi’  dalam kehidupan ini. Rasulullah Muhammad sendiri diutus oleh Allah Swt tak lain hanyalah untuk menyebarkan kasih sayang kepada sesama melalui ahlakul karimah. Seperti sabda  beliau “Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada dirinya sendiri”.
Pada suatu hari  Rasulullah sedang berdiskusi dengan para sahabat mengenai pentingnya sifat kasih sayang. Beliau memerintahkan para sahabat agar selalu menjaga sifat ini pada diri mereka serta menjelaskan pentingnya kedudukan sifat ini dalam Islam. Sebagian sahabat berkata, “Sesungguhnya kami menyayangi para istri kami, anak-anak kami, juga keluarga kami”. Rasulullah tampaknya belum puas dengan penjelasan para sahabatnya. Penjelasan mereka hanyalah mengimplikasikan sifat rahmah dalam ruang lingkup yang sangat sempit, padahal beliau menginginkan sifat kasih sayang itu lebih universal, lebih luas maknanya. Karena itu, beliau pun menyatakan”Bukan itu yang aku mau. Sesungguhnya yang aku inginkan adalah kasih sayang bagi  seluruh alam”.
Satu sifat yang sederhana ini ternyata sangat memiliki peran penting dalam Islam. Simaklah Allah telah menyifati diri-Nya dengan sifat rahman dan rahim. Lalu, di setiap awal surat di Al-quran kita dapati bacaan Bismillahi-rahmanirrahim, diharapkan kita akan selalu mengingat dan membacanya di setiap awal langkah dan pekerjaan yang akan kita lakukan. Semua ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan kasih sayang.
Banyak ajaran islam yang dituangkan dalam bentuk  Ibadah  berorientasi pada perhatian kepada sesama terutama bagi mereka yang secara sosial ekomoni kurang beruntung, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Bahkan pada zaman shahabat bagi muslim yang mampu dan tidak mau mengeluarkan zakat akan mendapat sanksi yang sangat berat, sampai sanksi pengusiran dari tempat tinggalnya.  Karena Islam memandang kaum yang kurang beruntung disisi Allah adalah sama.
Di dalam Al-qur’an surah ‘Abasa Rasulullah pernah ditegur oleh Allah Swt karena beliau dianggap mengabaikan orang lemah. Waktu itu Rasulullah sedang memberikan nasehat kepada kaum bangsawan Qurays tiba-tiba ada seorang buta bernama Abdullah bin Umi Maktum  menyela untuk minta nasehat, namun Rasulullah mengabaikan dan berpaling, maka Allah langsung menegur kepada beliau untuk tidak berbuat seperti itu,  teguran itulah menjadikan sebuah karakter beliau yang selalu menyangi siapaun apalagi kaum papa.
Tiada hari tanpa kasih sayang
Islam juga mengajarkan kepada pemeluknya untuk menyayangi tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada semua  makhluk yang ada di muka bumi ini baik di udara lautan maupan daratan tanpa batas ruang dan  waktu, sebagai perwujudan Rahmatan lil ‘alamin. secara sepesifik Islam tidak punya hari kasih sayang, karena setiap detik, menit , jam dan hari nafas kehidupan Islam harus dihembuskan dengan KASIH SAYANG.
Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Pada Kantor Kemenag Grobogan
ISLAM DAN KASIH SAYANG
Oleh : Shohib Al Halim
Tanggal 14 Pebruari orang sering menyebut hari kasih sayang atau  ‘Valentine Day’. Hiruk pikuk persiapannya sangat ramai dan beragam, sesuai dengan ‘strata’ masing-masing. Dunia bisnispun  tidak ketinggalan, penawaran barang dan jasa diberbagai Hotel dan pusat perbelanjaan ramai-ramai  menawarkan paket-paket sepesial tentunya dengan harga sepesial pula. Tidak hanya negara barat, negara yang mayoritas penduduknya muslim juga tidak ketinggalan seperti Indonesia.
Anak-anak muda dan remaja adalah komunitaas yang paling menunggu moment ‘penting’ ini karena kasih sayang bagi mereka paling afdhol dilakukan untuk mengekpresikan cinta kasihsayang pada pasanganya, walaupun  faktanyamereka banyak menerapkan kasih sayang pada tataran  sempit,  pernyataan cintanya hanya disimbulkan dengan senilai coklat, permen atau pun barang lain,  dan yang lebih konyol lagi pasangan remaja ini melakukan hal-hal yang seharusnya belum waktunya dilakukan oleh mereka justeru di moment ini dilakukan seperti: pelukan, ciuman bahkan lebih dari itu untuk  memeringati Valentine, kilahnya.  Kalau ditilik dari sejarah Valentine Day memang ada beberapa sumber saling berbeda  namun ada persamaan setting dan pelakunya, yaitu Romawi dan seorang Santo katholik bernama Valentino.
Kasih sayang secara universal
Dalam islam  kasih sayang merupakan ‘misi’  dalam kehidupan ini. Rasulullah Muhammad sendiri diutus oleh Allah Swt tak lain hanyalah untuk menyebarkan kasih sayang kepada sesama melalui ahlakul karimah. Seperti sabda  beliau “Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada dirinya sendiri”.
Pada suatu hari  Rasulullah sedang berdiskusi dengan para sahabat mengenai pentingnya sifat kasih sayang. Beliau memerintahkan para sahabat agar selalu menjaga sifat ini pada diri mereka serta menjelaskan pentingnya kedudukan sifat ini dalam Islam. Sebagian sahabat berkata, “Sesungguhnya kami menyayangi para istri kami, anak-anak kami, juga keluarga kami”. Rasulullah tampaknya belum puas dengan penjelasan para sahabatnya. Penjelasan mereka hanyalah mengimplikasikan sifat rahmah dalam ruang lingkup yang sangat sempit, padahal beliau menginginkan sifat kasih sayang itu lebih universal, lebih luas maknanya. Karena itu, beliau pun menyatakan”Bukan itu yang aku mau. Sesungguhnya yang aku inginkan adalah kasih sayang bagi  seluruh alam”.
Satu sifat yang sederhana ini ternyata sangat memiliki peran penting dalam Islam. Simaklah Allah telah menyifati diri-Nya dengan sifat rahman dan rahim. Lalu, di setiap awal surat di Al-quran kita dapati bacaan Bismillahi-rahmanirrahim, diharapkan kita akan selalu mengingat dan membacanya di setiap awal langkah dan pekerjaan yang akan kita lakukan. Semua ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan kasih sayang.
Banyak ajaran islam yang dituangkan dalam bentuk  Ibadah  berorientasi pada perhatian kepada sesama terutama bagi mereka yang secara sosial ekomoni kurang beruntung, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Bahkan pada zaman shahabat bagi muslim yang mampu dan tidak mau mengeluarkan zakat akan mendapat sanksi yang sangat berat, sampai sanksi pengusiran dari tempat tinggalnya.  Karena Islam memandang kaum yang kurang beruntung disisi Allah adalah sama.
Di dalam Al-qur’an surah ‘Abasa Rasulullah pernah ditegur oleh Allah Swt karena beliau dianggap mengabaikan orang lemah. Waktu itu Rasulullah sedang memberikan nasehat kepada kaum bangsawan Qurays tiba-tiba ada seorang buta bernama Abdullah bin Umi Maktum  menyela untuk minta nasehat, namun Rasulullah mengabaikan dan berpaling, maka Allah langsung menegur kepada beliau untuk tidak berbuat seperti itu,  teguran itulah menjadikan sebuah karakter beliau yang selalu menyangi siapaun apalagi kaum papa.
Tiada hari tanpa kasih sayang
Islam juga mengajarkan kepada pemeluknya untuk menyayangi tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada semua  makhluk yang ada di muka bumi ini baik di udara lautan maupan daratan tanpa batas ruang dan  waktu, sebagai perwujudan Rahmatan lil ‘alamin. secara sepesifik Islam tidak punya hari kasih sayang, karena setiap detik, menit , jam dan hari nafas kehidupan Islam harus dihembuskan dengan KASIH SAYANG.
Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Pada Kantor Kemenag Grobogan

Jumat, 28 Maret 2014

Oleh : Shohib Al Halim
K. cH. Shohib Al Halim
K. cH. Shohib Al HalimSebagai warga Kabupaten Grobogan sungguh sangat tercengang atas situasi epidemi HIV/AIDS saat ini. Dari tahun ke tahun pertumbuhan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)  selalu terus meningkat secara signifikan. Sejak ditemukanya kasus ODHA di Kabupaten ini tahun 2002 pertumbuhanya boleh dibilang memprihatinkan. Data ODHA yang dikeluarkan  Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan mengalami puncaknya pada tahun 2010, yaitu mencapai 47 orang. Kalau ditotal sampai tahun 2012 penderita Human Immunodeviciency Virus dan Acquired Immunodeviciency Syndrome mencapai 181 orang, jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran kabupaten Grobogan yang jauh dari metropolis seperti Semarang.
Jumlah tersebut bisa saja  akan lebih banyak lagi, sebab tidak menutup kemungkinan ada ODHA yang masih luput dari pantuan Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Komisi Penanggulangan Aids Daerah ( KPAD). Adapun yang telah meninggal dilaporkan ada 49 penderita. Yang lebih mengejutkan lagi, penderita penyakit yang baru ditemukan tahun 1959 di daratan Afrika ini rata-rata usia produktif,  yaitu usia 21- 30 Tahun 20,2% dan 31-40 Tahun 33,3%.

Kamis, 27 Maret 2014

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhiooooooooooooooooooooooooo vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Rabu, 26 Maret 2014

Hari ‘Asyura berasal dari bahasa arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Hari ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam islam. Nabi Muhammad saw. biasa berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal serupa.
Keistimewaan Hari ‘Asyura (10 Muharram)

Dalam sebuah hadits kita dapat melihat bahwa ternyata tanggal 10 Muharram merupakan tanggal yang istimewa dalam sejarah kenabian.
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari)
Puasa Muharam
Kebiasaan berpuasa di hari ‘Asyura ini sepertinya sudah dilakukan Nabi saw. sejak awal kenabian. Hal ini tersirat dari hadits berikut.
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Jadi, setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, puasa Muharram di hari ‘Asyura menjadi sunnah hukumnya. Sebelumnya Rasulullaah saw. sangat menekankan agar kaum muslimin berpuasa di hari ke sepuluh bulan muharram itu.
Keutamaan puasa ini juga sangat besar sehingga Nabi saw. menekankan dalam haditsnya:
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram,… [HR Muslim]
Dan tentang puasa ‘Asyura, pahalanya adalah pengampunan atas dosa setahun sebelumnya:
Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu,
وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ
“Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”. [Sunan Abu Dawud]
Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Puasa Muharram atau ‘Asyura sebagaimana tersirat pada arti kata ‘asyura adalah pada 10 Muharram. Namun ada satu riwayat hadits yang mengindikasikan bahwa Nabi saw. akan melaksanakan puasa ini pada tanggal 9 Muharram sebagai cara untuk tidak menyamai dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang pada saat itu merayakan hari ‘asyura. Namun hal ini belum sempat dilakukan oleh Nabi saw. karena beliau telah wafat.
“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)” [HR Muslim]
Dan dari Ibnu Abbas juga, Rasulullah SAW bersabda,
“Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi.”
(HR. Muslim).
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pelaksanaan puasa yang paling selamat adalah tanggal 9 dan 10 Muharram. Tanggal 10 Muharram sebagai kebiasaan Nabi saw sebelumnya dan ditambah dengan puasa tanggal 9 (puasa Tasyu’a) sebagai pembeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nashrani. source: www.al-habib.info                             Semoga bermanfaat.
Menengok sejarah bulan Asyura` bagi umat islam
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci (haram) yang telah Allah tetapkan sejak diciptakannya langit dan bumi. Hal ini memberikan keistimewaan tersendiri bagi bulan Rajab. Selain itu, kedatangan bulan Rajab juga sering dipandang sebagai semakin dekatnya Ramadhan, tuan dari segala bulan. Karenanya, kaum muslimin menyambutnya dengan doa atau mengisinya dengan persiapan menyambut bulan puasa. Mereka yang mempunyai hutang puasa di tahun sebelumnya akan bersegera mengganti puasa tersebut di bulan ini.
Meskipun tidak ada ibadah khusus yang disyariatkan pada bulan Rajab, namun bulan ini dipandang istimewa oleh sebagian besar kaum muslimin karena adanya peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Benarkah Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab?). Peristiwa bersejarah itu menjadi istimewa karena sejak saat itulah kaum muslimin diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu. Ibadah sholat ini menjadi pilar utama agama islam dan menjadi indikator amal kebaikan seseorang di mata Allah.

Peristiwa Bersejarah dalam Islam di Bulan Rajab

Bulan Rajab juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah dalam islam, yaitu Perang Tabuk, Penaklukan Yerusalem oleh Shalahuddin Al Ayubi, dan Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah Turki.
Pada bulan Rajab tahun 9 H, Rasulullah saw. bersama 30 ribu pasukan kaum muslimin pergi meninggalkan Madinah menuju Tabuk di wilayah Syam (Suriah). Ekspedisi ini bertujuan untuk menghadapi pasukan Romawi yang sudah bersiap di sana. Pasukan kaum muslimin bergerak menembus panasnya cuaca saat itu melewati ratusan kilometer gurun pasir. Mendengar kedatangan pasukan yang sedemikian besar dan pantang menyerah serta dipimpin oleh Nabi Muhammad sendiri, pasukan Romawi sudah merasa kalah. Mereka berkecut hati dan mundur ke benteng mereka. Akhirnya, kaum muslimin berhasil menguasai Tabuk tanpa perlawanan yang berarti. Dengan kemenangan dalam Perang Tabuk ini, maka kekuatan islam memperkokoh kedudukannya di seluruh Jazirah Arab.
Di bulan Rajab pulalah, pada tahun 583 H (1187 M), Shalahudin Al Ayubi memimpin pasukannya berangkat ke Yerusalem untuk membebaskannya dari cengkeraman pasukan perang salib yang telah menguasainya selama hampir satu abad. Beberapa bulan sebelumnya, pasukan Shalahudin juga telah mengalahkan 2 pasukan perang salib dalam Perang Hittin. Kemenangan Shalahudin sangatlah istimewa karena berhasil mengembalikan bumi Isra’ Mi’raj dan kiblat pertama kaum muslimin ke dalam pangkuan islam. Selain itu, kemenangan ini juga mencegah penguasaan kaum kristiani atas tanah dan negeri kaum muslimin.
Selain kemenangan bersejarah, bulan Rajab juga menjadi saksi kekalahan dan kemunduran kaum muslimin. Tujuh ratus enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M), Khilafah Islamiyah dihapus secara resmi oleh Mustafa Kemal Pasha di Turki. Institusi yang menyatukan seluruh kaum muslimin di dunia ini hancur pada saat itu. Tidak ada lagi satu institusi yang menjadi pelindung bagi kaum muslimin secara global. Tidak ada lagi institusi yang menjamin terlaksananya syariat islam dan hukum-hukum Allah di muka bumi. Tameng pelindung jiwa, kehormatan, harta dan kekayaan kaum muslimin telah dilenyapkan sehingga kaum muslimin hanya menjadi santapan lezat yang diperebutkan oleh kaum kolonialis dan kapitalis. Khilafah itu kini berganti menjadi negara-negara sekuler yang tercerai berai di seluruh dunia.
Peta kekuasan wilayah islam - kemenangan dan kekalahan di bulan rajab.
Demikianlah beberapa peristiwa sejarah penting yang terjadi di bulan Rajab. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya.
Hari ‘Asyura berasal dari bahasa arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Hari ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam islam. Nabi Muhammad saw. biasa berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal serupa.
Keistimewaan Hari ‘Asyura (10 Muharram)
Dalam sebuah hadits kita dapat melihat bahwa ternyata tanggal 10 Muharram merupakan tanggal yang istimewa dalam sejarah kenabian.
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari)
Puasa Muharam
Kebiasaan berpuasa di hari ‘Asyura ini sepertinya sudah dilakukan Nabi saw. sejak awal kenabian. Hal ini tersirat dari hadits berikut.
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Jadi, setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, puasa Muharram di hari ‘Asyura menjadi sunnah hukumnya. Sebelumnya Rasulullaah saw. sangat menekankan agar kaum muslimin berpuasa di hari ke sepuluh bulan muharram itu.
Keutamaan puasa ini juga sangat besar sehingga Nabi saw. menekankan dalam haditsnya:
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram,… [HR Muslim]
Dan tentang puasa ‘Asyura, pahalanya adalah pengampunan atas dosa setahun sebelumnya:
Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu,
وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ
“Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”. [Sunan Abu Dawud]
Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Puasa Muharram atau ‘Asyura sebagaimana tersirat pada arti kata ‘asyura adalah pada 10 Muharram. Namun ada satu riwayat hadits yang mengindikasikan bahwa Nabi saw. akan melaksanakan puasa ini pada tanggal 9 Muharram sebagai cara untuk tidak menyamai dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang pada saat itu merayakan hari ‘asyura. Namun hal ini belum sempat dilakukan oleh Nabi saw. karena beliau telah wafat.
“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)” [HR Muslim]
Dan dari Ibnu Abbas juga, Rasulullah SAW bersabda,
“Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi.”
(HR. Muslim).
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pelaksanaan puasa yang paling selamat adalah tanggal 9 dan 10 Muharram. Tanggal 10 Muharram sebagai kebiasaan Nabi saw sebelumnya dan ditambah dengan puasa tanggal 9 (puasa Tasyu’a) sebagai pembeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nashrani. source: www.al-habib.info                             Semoga bermanfaat.
Menengok sejarah bulan Asyura` bagi umat islam
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci (haram) yang telah Allah tetapkan sejak diciptakannya langit dan bumi. Hal ini memberikan keistimewaan tersendiri bagi bulan Rajab. Selain itu, kedatangan bulan Rajab juga sering dipandang sebagai semakin dekatnya Ramadhan, tuan dari segala bulan. Karenanya, kaum muslimin menyambutnya dengan doa atau mengisinya dengan persiapan menyambut bulan puasa. Mereka yang mempunyai hutang puasa di tahun sebelumnya akan bersegera mengganti puasa tersebut di bulan ini.
Meskipun tidak ada ibadah khusus yang disyariatkan pada bulan Rajab, namun bulan ini dipandang istimewa oleh sebagian besar kaum muslimin karena adanya peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Benarkah Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab?). Peristiwa bersejarah itu menjadi istimewa karena sejak saat itulah kaum muslimin diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu. Ibadah sholat ini menjadi pilar utama agama islam dan menjadi indikator amal kebaikan seseorang di mata Allah.

Peristiwa Bersejarah dalam Islam di Bulan Rajab

Bulan Rajab juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah dalam islam, yaitu Perang Tabuk, Penaklukan Yerusalem oleh Shalahuddin Al Ayubi, dan Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah Turki.
Pada bulan Rajab tahun 9 H, Rasulullah saw. bersama 30 ribu pasukan kaum muslimin pergi meninggalkan Madinah menuju Tabuk di wilayah Syam (Suriah). Ekspedisi ini bertujuan untuk menghadapi pasukan Romawi yang sudah bersiap di sana. Pasukan kaum muslimin bergerak menembus panasnya cuaca saat itu melewati ratusan kilometer gurun pasir. Mendengar kedatangan pasukan yang sedemikian besar dan pantang menyerah serta dipimpin oleh Nabi Muhammad sendiri, pasukan Romawi sudah merasa kalah. Mereka berkecut hati dan mundur ke benteng mereka. Akhirnya, kaum muslimin berhasil menguasai Tabuk tanpa perlawanan yang berarti. Dengan kemenangan dalam Perang Tabuk ini, maka kekuatan islam memperkokoh kedudukannya di seluruh Jazirah Arab.
Di bulan Rajab pulalah, pada tahun 583 H (1187 M), Shalahudin Al Ayubi memimpin pasukannya berangkat ke Yerusalem untuk membebaskannya dari cengkeraman pasukan perang salib yang telah menguasainya selama hampir satu abad. Beberapa bulan sebelumnya, pasukan Shalahudin juga telah mengalahkan 2 pasukan perang salib dalam Perang Hittin. Kemenangan Shalahudin sangatlah istimewa karena berhasil mengembalikan bumi Isra’ Mi’raj dan kiblat pertama kaum muslimin ke dalam pangkuan islam. Selain itu, kemenangan ini juga mencegah penguasaan kaum kristiani atas tanah dan negeri kaum muslimin.
Selain kemenangan bersejarah, bulan Rajab juga menjadi saksi kekalahan dan kemunduran kaum muslimin. Tujuh ratus enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M), Khilafah Islamiyah dihapus secara resmi oleh Mustafa Kemal Pasha di Turki. Institusi yang menyatukan seluruh kaum muslimin di dunia ini hancur pada saat itu. Tidak ada lagi satu institusi yang menjadi pelindung bagi kaum muslimin secara global. Tidak ada lagi institusi yang menjamin terlaksananya syariat islam dan hukum-hukum Allah di muka bumi. Tameng pelindung jiwa, kehormatan, harta dan kekayaan kaum muslimin telah dilenyapkan sehingga kaum muslimin hanya menjadi santapan lezat yang diperebutkan oleh kaum kolonialis dan kapitalis. Khilafah itu kini berganti menjadi negara-negara sekuler yang tercerai berai di seluruh dunia.
Peta kekuasan wilayah islam - kemenangan dan kekalahan di bulan rajab.
Demikianlah beberapa peristiwa sejarah penting yang terjadi di bulan Rajab. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya.